Hari kedua kami memulai agenda dengan mengunjungi Seoul NPO (Non Profit Organizations) Center dengan topik bahasan “Overview of Korea NPO Situation”. Institusi ini memiliki visi untuk menjadi aktivator kegiatan yang ditujukan untuk masyarakat sipil sekaligus mendukung keberlanjutan pengembangan NPO di berbagai wilayah, baik regional dan nasional. Secara umum, perkembangan NPO di Korea Selatan sudah dimulai sejak tahun 1940-an, dan seiring berjalannya waktu jumlah NPO di Korea Selatan meningkat tajam pada 14 tahun terakhir akibat banyaknya masalah yang semakin kompleks yang dihadapi manusia di era ini. Provinsi Seoul menjadi wilayah dengan jumlah NPO terbanyak yakni mencapai 24% dari total seluruh NPO yang ada di negeri ginseng ini.
Mendengarkan materi Overview of Korean NPO Situation Seoul NPO Center |
Mencari spot yang instagram-able, masih di sekitaran Seoul NPO Center |
Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan
kunjungan ke Seoul City Hall. Setelah
melakukan office tour berkeliling
selama satu jam di gedung yang merupakan “balai kota-nya” Seoul ini, kami
mendapatkan pemaparan yang detail dan berkesan tentang Traffic Operation System, yang disingkat TOPIS. Seoul, sebagai
salah satu kota terbesar di Asia sudah memiliki jalur transportasi yang apik
dan terintegrasi. Bus dan MRT / Subway menjadi salah dua moda transportasi
publik utama untuk menghubungkan berbagai distrik di seluruh penjuru kota.
Projek ini terbilang sukses karena pemerintah melalui kebijakannya telah
bersinergi menurunkan harga tiket baik untuk kereta dan bus, diimbangi dengan
sekitar 90% warga Seoul adalah pengguna ponsel pintar, sehingga projek transportasi
publik yang memanfaatkan kemajuan teknologi ini mendapatkan respon positif dari
warganya dengan indeks kepuasan mencapai 94%.
National Traffic Management Center
(NTMC) di provinsi Seoul juga tampak begitu hi-tech atau technologically
advanced. Penggunaan Loop detector, CCTV, On-road Weather Information
System digunakan untuk menghimpun data lalu lintas di Seoul yang terintegrasi
pada TOPIS. Saat ini pemerintah Seoul juga tengah mengembangkan projek Bus
listrik untuk mengurangi penggunaan energi fosil.
Tempat ketiga yang kami kunjungi adalah
Songpa-gu, salah satu dari tiga distrik terbesar di Seoul. Pemerintah Songpa-gu
berperan besar menggalakkan program kewirausahaan (entrepreneurship) sekaligus
mengentaskan pengangguran melalui program yang cepat (tidak berbelit) dan
inovatif.
Berfoto bersama Pejabat Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta dan Pejabat Songpa-gu |
Terakhir, penampilan kultural di Mapo Youth Center. kami menampilkan tiga
tarian diantaranya Tari Saman, Tari Kembang Jatoh, dan Nandak Ondel-ondel.
Alhamdulillah, semua merespon positif dengan komen “awesome” ; “daebak” ; “great” dsb, meskipun ada beberapa evaluasi
seperti waktu persiapan dan gerakan tarian (nandak) yang kurang rapi.
Mengenakan encim-sadariah, kami menaklukkan Mapo Youth Center |
See also
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 1
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 3
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 4
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 5
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 6
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 7
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 8
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 9
0 komentar:
Post a Comment