Saturday, October 17, 2015

Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 2


Hari kedua kami memulai agenda dengan mengunjungi Seoul NPO (Non Profit Organizations) Center dengan topik bahasan “Overview of Korea NPO Situation”. Institusi ini memiliki visi untuk menjadi aktivator kegiatan yang ditujukan untuk masyarakat sipil sekaligus mendukung keberlanjutan pengembangan NPO di berbagai wilayah, baik regional dan nasional. Secara umum, perkembangan NPO di Korea Selatan sudah dimulai sejak tahun 1940-an, dan seiring berjalannya waktu jumlah NPO di Korea Selatan meningkat tajam pada 14 tahun terakhir akibat banyaknya masalah yang semakin kompleks yang dihadapi manusia di era ini. Provinsi Seoul menjadi wilayah dengan jumlah NPO terbanyak yakni mencapai 24% dari total seluruh NPO yang ada di negeri ginseng ini.


Mendengarkan materi Overview of Korean NPO Situation  Seoul NPO Center
Mencari spot yang instagram-able, masih di sekitaran Seoul NPO Center


Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Seoul City Hall. Setelah melakukan office tour berkeliling selama satu jam di gedung yang merupakan “balai kota-nya” Seoul ini, kami mendapatkan pemaparan yang detail dan berkesan tentang Traffic Operation System, yang disingkat TOPIS. Seoul, sebagai salah satu kota terbesar di Asia sudah memiliki jalur transportasi yang apik dan terintegrasi. Bus dan MRT / Subway menjadi salah dua moda transportasi publik utama untuk menghubungkan berbagai distrik di seluruh penjuru kota. Projek ini terbilang sukses karena pemerintah melalui kebijakannya telah bersinergi menurunkan harga tiket baik untuk kereta dan bus, diimbangi dengan sekitar 90% warga Seoul adalah pengguna ponsel pintar, sehingga projek transportasi publik yang memanfaatkan kemajuan teknologi ini mendapatkan respon positif dari warganya dengan indeks kepuasan mencapai 94%.  National Traffic Management Center (NTMC) di provinsi Seoul juga tampak begitu hi-tech atau technologically advanced. Penggunaan Loop detector, CCTV, On-road Weather Information System digunakan untuk menghimpun data lalu lintas di Seoul yang terintegrasi pada TOPIS. Saat ini pemerintah Seoul juga tengah mengembangkan projek Bus listrik untuk mengurangi penggunaan energi fosil.

Seoul City Hall
Fyi, bangunan berbentuk gelombang tsunami di belakang gedung tua berwarna coklat itu merupakan
bagian dari area balai kota Seoul yang sengaja dibuat untuk menyindir Jepang, sang musuh bebuyutan rakyat Korea.
Tempat ketiga yang kami kunjungi adalah Songpa-gu, salah satu dari tiga distrik terbesar di Seoul. Pemerintah Songpa-gu berperan besar menggalakkan program kewirausahaan (entrepreneurship) sekaligus mengentaskan pengangguran melalui program yang cepat (tidak berbelit) dan inovatif.

Berfoto bersama Pejabat Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta dan Pejabat Songpa-gu


Terakhir, penampilan kultural di Mapo Youth Center. kami menampilkan tiga tarian diantaranya Tari Saman, Tari Kembang Jatoh, dan Nandak Ondel-ondel. Alhamdulillah, semua merespon positif dengan komen “awesome” ; “daebak” ; “great” dsb, meskipun ada beberapa evaluasi seperti waktu persiapan dan gerakan tarian (nandak) yang kurang rapi. 

Mengenakan encim-sadariah, kami menaklukkan Mapo Youth Center


See also
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 1
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 3
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 4
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 5
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 6
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 7
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 8
Jakarta Sister City Delegation to Seoul : Day 9

0 komentar: