Wednesday, October 30, 2013

Seksi Itu Seperti Apa?


#SWAPBLOG4
Edisi Oktober 2013
Swapblogger : Omnduut - Haryadi Yansyah
  
I’m bringing sexy back
Them other boys don’t know how to act
I think you’re special, what’s behind your back?
So turn around and I’ll pick up the slack

Sudah… sudah, lirik lagu bikinan mas Justin Timberlake itu gak usah diterusan. Menjurus binal. Haha. Mau ngomongin keseksian eh takutnya malah kalap dan melebar kemana-mana. Eeh, bentar, sampe lupa perkenalan. Hai hai pengunjung setia blog GeloLogic, salam kenal dari Omnduut. Dalam rangka swap blog, bulan ini aku yang mendapatkan jatah giliran ‘menjamahi’ blognya si mas GeloLogic ini. Temanya pun cetar sangat! *lirik Pandah* mengenai pendapat apa itu tubuh yang SEKSI. Ya keseksian sesosok manusia maksudnya. Bukan seksi konsumsi, seksi perlengkapan atapun seksi sibuk sono-sini.

Eh, pembaca GeloLogic demen nonton acara gosip gak sih? Kalo aku sih nggak. Nggak salah lagi maksudnya haha. Jadi, di beberapa kali kesempatan aku sering tuh dengerin si artis diwawancara sama media. Pertanyaannya kurang lebih gini. “Sosok seksi dimata kamu seperti apa sih?” atau kalo mau dikembangin pertanyaanya berubah jadi, “apakah kriteria pacar kamu harus seksi?”

Trus, apa jawaban para artis. Rata-rata jawaban template *uhuk* semacam, “saya sih nggak menilai keseksian seseorang dari bentuk tubuh. Namun lebih ke kecantikan dalam diri.” (mungkin maksudnya inner beauty atau inner handsome *anggaplah ada ya istilahnya ^^* padahal nih ya, aaah tuh jawaban munak umum banget dah. Ibarat kata, tuh jawaban settingan selaiknya autotext-nya blackberry. Kalo ditanya itu, ya jawabannya tinggal pencet satu dua huruf, langsung deh jawaban lengkap keluar.

Hihihi ^^
Alaaaaah tuh artis pada boong ah. Buktinya, kagak ada tuh pilih pacar yang jelek. (hampir) semua pasangan mereka kan aktris/aktor yang cakep-cakep. Kece-kece. Berpenampilan dan berbodi aduhai. Nah, kalau mau dideskripsikan dan dikaitkan dengan seksi. Menurutku nih ya… seksi itu akan mudah nampak dari tubuh yang bagus dan proporsional. Nggak terlalu gendut juga kurus. Bentuk anggota tubuh ‘besar’nya menyesuaikan bentuk tubuh. Hehehe.


Males banget dah dengerin artis yang bilang kalo mereka gak terlalu mematok diri agar terkesan seksi. Ih, padahal demen banget pake baju minim biar bisa ‘menonjolkkan’ keseksian yang mereka punya. Yang merasa kelebihan berat badan langsung heboh sedot lemak. Yang merasa riasan kurang kece, langsung deh maskeran pake butiran emaslah, cokelatlah. Yang alisnya cacat bisa ditambal sulamlah. Yang cowok juga gitu. Mati-matian membentuk tubuh di gym. Semua demi bentuk tubuh yang bagus dan agar dibilang seksi.

Gimana dengan aku? Si gendut yang seumur-umur kagak pernah dapet gelar seksi ini? Buahahaha. Ya kepingin juga euy one pack ini berubah jadi six packs. Apa gunanya coba hampir dua bulan ini aku praktekin OCD-nya om Deddy Corbuzier. Yaaa siapa tahu kan bisa dapetin cewek secakep Vicky Zhu *alaaagh* Hahaha. Trus, coba liat disekitar kita, orang-orang pada asyik berlomba memperbaiki bentuk tubuh. Bagian apapun itu. Yang jerawatan, pasti berupaya pake cream wajah ini itu untuk menyamarkan kawah candra-di-muka. Yang merasa kulitnya kurang putih dan ngidam berkulit bersinar kayak cewek-cewek Jepang, pasti demen banget mengoleksi handbody merek A, B, C sampe XXX. *makinngaco*

uhuk, ini nih ekspresi keseksian si omnduut di sebelah kakak dan ipar saya.
seksi kok om, hahaha!!! 

Namun, apakah aku memilih teman, sahabat dan pasangan *uhuk* dengan tolak ukur keseksian ragawi ini? Nggak tuh. Buktinya kalo ketemu cewek dan cowok seseksi dan secakep apapun kalo hmm… maaf-maaf nih ya, otaknya kosong, tuh kelebihan kagak bernilai apa-apa lagi. Coba deh coba setengah jam ngomong sama orang yang seksi tapi nggak ngerti sedang ngomongin apa. Mendingan gaul sama orang-orang yang biasa tapi pinter, kan?

So, seksi itu bagus dan gak salah. Cuma tetap yang jadi acuan dalam hidup itu otak yang berisi hehe. Lalu, sosok seperti apa yang menurutku pantas disandang gelar seksi? Aku ambil contoh artis atau aktor luar aja ya. Hmm, sebetulnya aku punya beberapa artis yang memang aku suka. Tapi, begitu mendapati tema ini dari Pandah, untuk yang cewek kok aku langsung kepikiran sama Paula Patton ya? Itu, yang bantuin bang Cruise di Ghost Protocol. Sosoknya yang seksi, cantik, berkulit gelap keren banget. Apalagi di film itu Paula Patton berperan menjadi agen jagoan yang tangguh. Sehingga kesan seksi itu semakin mencuat.

Paula Patton

Untuk yang aktor, So far belum ada yang bisa ngalahin kehebatan Matt Damon menurutku. Secara fisik dia keren, makanya sampe dipercaya memerankan tokoh Jason Bourne. Di kehidupan nyata pun Matt Damon terkenal dengan sikapnya yang sangat menyayangi keluarga. Cewek manapun pasti akan senang dengan sosok family man seperti Matt Damon ini.

Matt Damon

Nah, itu dia pendapatku mengenai keSEKSIan. Seksi itu nggak salah, malah cenderung perlu jika mengacu faktor kesehatan. Namun juga jangan terlalu berlebihan sampai-sampai sebegitu niatnya mempermak badan dengan cara instan agar nampak seksi.

Terima kasih untuk Pandah yang seksi abieeessss atas tema yang cetar membahana ini hahaha.

Tuesday, October 8, 2013

Batu Caves : Spot yang Wajib Dikunjungi di Kuala Lumpur


             Sedang berada di Kuala Lumpur? Jangan sampai ketinggalan mengunjungi tempat yang satu ini. Ialah Batu Caves, yang terletak 13 km ke arah utara KL. Batu Caves adalah deretan tebing dengan formasi batuan kapur yang membentang tinggi dengan gua dan kuil yang berada diatasnya. Keberadaan patung Budha Lord Murugan di gerbang menuju pendakian seolah menjadi daya tarik yang teramat memikat wisatawan yang berkunjung kesini. Terlebih patung tersebut  dilapisi dengan cat emas serta menjulang setinggi 42,7 meter. Tak heran Patung Dewa Murugan di Batu Caves ini ialah yang tertinggi di dunia. Perjalanan menuju tempat ini cukup mudah dan tidak merogoh kocek yang besar. Benarkah? Yuk kroscek bareng2.

Akses

Dari manapun posisi anda di KL, cari stasiun LRT terdekat dan bergeraklah menuju ke KL Sentral, lalu carilah stasiun Kommuter Line.

Tarif kereta

Hanya 1 RM untuk perjalanan pergi dan 2RM untuk perjalanan pulang, terbilang murah padahal keretanya sangat bagus dan bersih serta bisa menampung lebih dari 2000 penumpang duduk dan berdiri. Hanya saja, komuter tampak sepi dan kamipun tetap menikmati perjalanan sambil melihat-lihat panorama kota Kuala Lumpur di sepanjang perjalanan yang memakan waktu 40 menit.

Tarif masuk

Tidak mengeluarkan biaya sama sekali alias gratis. Hanya saja jika ingin naik ke atas merasakan serunya menaiki ratusan anak tangga, bersiaplah bekal air minum yang memadai. Sebotol cukup sih, hehe.

Berikut keseruan kami di Batu Caves

Berfoto depan Hanoman


Hati-hati banyak monyet berkeliaran!


Ini nih spot utamanya : Patung Lord Murugan!!


Banyak merpati yang beterbangan makin membuat tempat ini indah dan layak dikunjungi.


Menaiki 272 buah anak tangga menuju gua.


Panorama dari atas


Di dalam gua





     Gimana, seru kan perjalanan saya dan kaka mengunjungi Batu Caves? Kalo lagi di KL, sempatkanlah untuk mengunjungi objek wisata yang satu ini. Selain murah dan akses yang mudah, memang sangat memuaskan. Terakhir, Dear Kementrian Pariwisata Malaysia, bisa kali ya dapet royalty atau apresiasi atas promosi singkat objek wisatamu ini hahaha #ngareupisan ~

Trip and Tips : Malaysia



Akhirnya sampai di Malaysia tepatnya di stasiun KL Sentral pukul 07.30 pagi. KL sentral ini semacam Dukuh Atasnya Transjakarta, jadi banyak tujuan sekaligus tempat transit menuju stasiun2 berikutnya. Tapi, tempatnya sangat modern nan luas serta sudah terintegrasi dengan moda transpotasi lainnya. LRT, Monorail, dan Kommuter Line juga ada. 

Sampai disana, sayapun langsung menuju bilik mandi di lantai bawah. Membayar 5RM kita bisa menikmati shower dan merasakan kesegaran setelah seharian tubuh tidak menyentuh H2O #seemslebbay wkwk. Jika membawa orangtua atau kaka yang kurang sabar atau tidak biasa travelling saya sarankan untuk tidak singgah di bilik mandi ini, kenapa? Kaka saya sampe marah-marah gajelas karena antriannya lama banget dan saya tak kunjung menghampiri doi yang duduk-duduk sendirian di ruang tunggu atas. Walhasil, suasana mulai tak begitu kondusif. Tapi perlahan case closed juga kok #yaiyalah masa diterusin.

Perjalanan kami lanjutkan ke Little India. Naik monorail ambil arah Masjid Jamek. Disana kita bisa melihat jajaran toko-toko yang menjual kain sari khas wanita India dan busana2 lainnya. Masuk ke dalam lagi kita akan menjumpai masjid India. Disinilah pusat kebudayaan penduduk Malaysia keturunan India.

suasana di sekitar Little India


Mencari peginapan

Karena badan cukup gempor dan kaki sudah tak kuasa menopang beratnya kehidupan ini #hish, kamipun menuju Bukit Bintang untuk mencari penginapan. Turis macem2 dari segala penjuru dunia ada. Numpah deh pokoknya haha. Ga nyangka KL yang biasa gini bisa kedatangan turis mancanegara menyerupai Bali. Nah, tidak cukup lama kami mengobrak-abrik hotel-hotel yang berjejer di sepanjang kawasan Bukit Bintang. Ada puluhan hostel dan berbagai hotel dengan berbagai pilihan disini. Harganyapun bervariasi. Dan pilihan kami jatuh pada The Malaysia Hotel, penginapan kelas menengah yang dari luar tampak biasa saja namun di dalam cukup nyaman dan berbobot. Hanya dengan satu ratus alias 100 RM kita bisa menikmati fasilitas diantaranya AC, TV, Toilet, wifi yang teramat kencang, jendela dan tentunya kasur yang nyaman dan bikin bobok-ganteng-able hehe. 

Kenapa ga di hostel aja lebih murah? Jadi gini, kalo saya sih oke-oke aja, masalahnya kan bawa kaka cewe tuh jadi kurang recommended aja kalo tinggal di hostel. Rekomendasi hotel yang juga nyaman yakni di sekitar ChinaTown. Dan waktu menunjukkan pukul 11.30, saatnya kita merecharge otak dan otot untuk berelaksasi sesungguhnya.  Selamat siang! Kami istirahat dulu.

Mutlak! Menuju PetronasTwin Tower

Sore pukul 16.00 kami bersiap-siap menuju ikon paling populer di negeri ini, Petronas Twin Tower.  Sebelumnya kami mengunjungi Berjaya Times Square, sebuah pusat perbelanjaan kelas atas yang tidak jauh dari Bukti Bintang. Membeli beberapa titipan saudara2 kami sekalian pesen tiket Bus StarMart Express yang akan mengantarkan kami kembali di Singapore untuk bertandas menuju Jakarta hari esoknya. Tarifnya 45 RM per orang. Terbilang murah karena ternyata lebih enak, lebih cepat dan lebih efisien dalam hal penurunan penumpang untuk cek poin di imigrasi. Baiklah, menuju petronas Tower, naik monorel dari stasiun Imbi tepat di depan Berjaya Square dan turun di stasiun Bukit Nanas, kita tinggal jalan 300 meter menuju pelataran depan Petronas Tower. Di tengah perjalanan bisa mengunjungi MATIC atau Malaysia Tourism Center untuk info-info wisata dan lainnya. Sayangnya, karena hari itu senin maka kantor MATIC sedang tutup, hiks. Opsi lain bisa menggunakan LRT dan turun di stasiun KLCC yang notabene tidak perlu jalan lagi karena stasiunnya sudah terhubung dengan gedung Petronas itu sendiri.

Kantor Malaysia Tourism Center

Kamipun berfoto-foto ria sembari mencari angle yang pas agar ujung atas menara petronas ini bisa terlihat dengan jelas, hehe. Masuk ke dalam kita akan menjumpai Mall KLCC Suria. Selain bisa shopping, bagi anda pecinta ilmu pengetahuan khususnya perminyakan, bisa mengunjungi petrosains di lantai atas mall ini. Harganya bisa dicek di web resmi KLCC Suria. Oia, kalo ingin naik ke jembatan (skybridge) di lantai 42, atur perjalanan kalian agar tidak mengunjungi menara ini pada hari senin karena tidak dibuka untuk umum.

Agenda wajib hari ini : mejeng depan Petronas Twin Tower. haha!

Saatnya kami mengakhiri petualangan hari kedua ini. Kembali pulang ke penginapan dengan rute yang sama. Bukit Bintang ini seolah tak pernah redup. Makin malam makin ramai saja suasananya. Maklum selain numpah turis dari mana-mana, ada pusat perbelanjaan elektronik tepat dibelakang hotel kami. Kedai-kedai makanan mulai dari Western food, Chinese Food hingga penganan Timur Tengah juga banyak kita temukan disini. Toko-toko souvenir dan oleh-oleh khas Malaysia juga banyak berserakan di sekitar jalan Alor dan pertigaan. Sederhananya, Bukit Bintang ialah surganya para turis di Malaysia. Dari sini juga tampak panorama KL Tower yang indah bercahaya. Kamipun kembali beristirahat karena harus check-out sebelum jam 12 siang.

suasana di Bukit Bintang yang tak pernah sepi


Saatnya ke Batu Caves

Tujuan terakhir kami di negeri  melayu ini ialah Batu Caves yang terletak 13 km ke arah utara KL. Disini ada patung Budha Lord Murugan menjulang setinggi 200 meter. Perjalanan menuju Batu Caves cukup mudah dan murah. Naik LRT ke KL Sentral, lalu cari stasiun Kommuter Line. Tarifnya hanya 1 RM, padahal keretanya sangat bagus dan bersih serta bisa menampung lebih dari 2000 penumpang duduk dan berdiri. Hanya saja, komuter tampak sepi dan kamipun tetap menikmati perjalanan sambil melihat-lihat panorama kota Kuala Lumpur di sepanjang perjalanan yang memakan waktu 40 menit.


yeay, akhirnya berfoto depan Patung Murugan tertinggi di dunia
Cerita lengkap tentang Batu Caves bisa dilihat di Batu Caves : Spot yang wajib dikunjungi di Kuala Lumpur

Chinatown kemudian menjadi tujuan terakhir kami. Mencari oleh-oleh dan bersantai sejenak di penginapan pelancong lain yang kami temui di Batu Caves. Mereka adalah ibu paruh baya dan anak laki-lakinya yang baru lulus kuliah yang berasal dari kota gudeg Jogja. Sangat ramah sehingga kami tampak akrab dan seperti saudara padahal baru saja kenal hari itu.

Kembali ke Singapore

Berikutnya kami bertandas kembali ke Berjaya Square, makan malam sebentar dan langsung menuju Pool Bus Starmart Express yang akan mengantarkan kami ke Singapore kembali. Saya sarankan jangan membeli tiket bus ini di luar Berjaya Square (tepat dibawah stasiun monorail Imbi) karena harganya lebih mahal 10 RM. Lebih baik masuk ke dalam Berjaya Square, tanya kepada information center (pusat kenyataan, wkwk) dimana kantor starmart express. Pukul 23.00 kami berangkat dan pukul 04.00 pagi kami sudah tiba di Singapore. Busnya bagus dan ada tampat bersandar kaki sehingga membuat perjalanan menjadi lebih nyaman. Di Singapore, pool bus ini masih berada di sekitaran Bugis (daerah Lavender) sehingga kami memutuskan kembali ke Arab Street menuju Masjid Sultan untuk menunaikan ibadah subuh dan melakukan ritual tiduran sebentar, wkwk.

Oia, lagi-lagi saya tidak bisa mulus memasuki Singapore. Kembali ke ruang interogasi ditanyain segala macem dan diambil sidik jari pula, OH MY GOD ampun deh kalo ga penting2 banget ogah ke Singapore lagi haha.

Akhirnya kami menuju Changi Airport kembali melalui stasiun MRT terdekat, dan sesampainya di Changi jangan lupa minta deposit kartu EZ Link unlimited yang beberapa waktu lalu kami beli. Lumayan 10 S$ kembali per kartu yang dibeli.  Segera bergerak menuju terminal 1, check-in dan kami segera menunggu di ruang tunggu pesawat. Bandara Changi ini sangat livable sekali sehingga kita bisa tiduran, internetan dengan wifi yang sangat cepat dan bisa juga menghabiskan dolar Singapore di dalam karena banyak sekali toko-toko souvenir dan barang lainnya. Harganya? Ya kurang lebih tidak bersahabat lah haha. Take Off dan Jakarta, we’re coming.
Banyak pelajaran berharga yang kami dapatkan dari perjalanan singkat tersebut. Tak hanya itu kolega kami bertambah dan pengalaman kami menjadi lebih banyak. Benar kata Adele, you never know if you never try huehee. 

Terimakasih sudah mau berkunjung dan membaca cerita singkat bacot perjalanan saya dan kaka menyusuri dua negeri berdekatan itu. Semoga menginspirasi, samlekom J

Monday, October 7, 2013

Trip and Tips : Singapore


      Minggu (29/9/2013) saya dan kakak saya berkesempatan mengunjungi negara yang terkenal dengan sebutan negeri 1001 larangan alias Singapore. Kami memesan tiket lebih dari satu bulan sebelum keberangkatan dan hanya dipatok sekitar 1,3 juta rupiah untuk dua orang dengan rute pulang-pergi. Sebagian bilang mahal dan sebagian lagi mengatakan, hmm lumayan. Jadi tarif asli per orang untuk rute pergi itu hanya 199rb sedangkan rute pulang hanya 32rb, seriusan. Tapi oh tapi, karena pajak bandara (airport tax) di Bandara Changi itu 10x dari tarif asli, jadi aja total yang harus dibayarkan melambung tinggi. Anyway, maskapai yang kami pilih ialah Jetstar Airways yang merupakan low cost airline dari negeri kanguru Australia.

Nah, sekitar pukul 6 pagi kami sudah bertandas menuju Soekarno Hatta International Airport (SHIA) karena maksimal waktu check-in ialah satu jam sebelum keberangkatan. Untunglah hari itu hari minggu jadi lalu lintas Jekardah masih aman terkendali.  Jam 9.50 kami take off menuju Changi Airport dan sekitar pukul 13.00 kami tiba di Singapore (gangerti sih ini kenapa lama banget, padahal normalnya hanya 1jam20menit -__-)


siap-siap take off, yihaaa!

Kejadian di Imigrasi

Negara-negara ASEAN (kecuali Myanmar) tidak mengharuskan pemilik paspor hijau Indonesia untuk membuat visa sebelum memasuki Negara mereka. Akan tetapi, tetep aja sebelum memasuki suatu Negara kita harus melewati bilik imigrasi (immigration clearance) sebelum benar-benar keluar dari bandara. Nah, pada saat menyerahkan paspor kepada petugas imigrasi disana, nampaknya ada yang aneh? Kenapa. “Go over there”, kata petugas imigrasi setelah men-scan paspor saya di komputernya. “Why”, tanya saya. “Ngga apa-apa, ada DPO bernama seperti kamu”. Kira-kira begitulah kata-kata petugas imigrasi yang ternyata fasih berbahasa Indonesia sekaligus membuat jantung saya sedikit dag-dig-dug-ser wkwk. Omaigad, jadi aja saya nunggu sekitar 10 menit di ruang khusus orang-orang yang tidak bisa mulus memasuki Negara itu. Sebenernya sih deg-deg-an ya karena wajah saya yang ke-timteng-timtengan dan nama yang pyur islami, tapi sih masih dalam taraf yang biasa aja (wkwk, emang kehidupan pake taraf segala haha). Setelah itu saya diinterogasi ditanyain macem2 mulai nama orang tua, alamat, saudara, bahkan visa Jepang yang masih terpampang nyata di paspor saya juga jadi sumber pertanyaan tujuan mengunjungi Jepang beberapa waktu lalu. Dengan wajah yang stay calm dan tidak meunjukkan wajah gugup sama sekali sayapun menjawab tujuan mengunjungi negeri matahari terbit tahun lalu ialah untuk forum internasional yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan retail asal negeri itu. Setelah kurang lebih 15 menit diinterogasi, mereka memverifikasi data-data yang saya berikan, berdiskusi dengan sesama petugas imigrasi lain dan JEBRET! Paspor saya distempel yang berarti diijinkan memasuki Negara berlambang raja hutan itu. Yeaaay! Feeling excited? Not so. Hehe.

Di Singapore kemana aja?

                Tujuan pertama tentu saja, Merlion Park. Rasanya ga afdhol kalo ke Singapore tidak mengunjungi tempat ini.  Selain bisa nampang di patung singa Merlion yang sangat ikonik, kita juga bisa mejeng dengan latar Marina Bay. Itu loh gedung tinggi yang terdiri dari 3 pilar gedung dengan perahu diatasnya. Bergegas menuju stasiun MRT (Mass Rapid Transit) terdekat yaitu di terminal 2 Changi. Kami membeli kartu EZ Link unlimited seharga 20S$ (1 S$ ~ Rp9.600) dan akan dikembalikan 50% saat kita menutup akun kartu tersebut. Kalo mau yang manual, tinggal pilih standard ticket jadi harus beli di mesin pembelian tiket otomatis dengan harga bervariasi sesuai tujuan. Agak ribet sih, dan jatohnya akan lebih mahal kalau tujuan kita banyak. Karena budaya orang luar sangat gesit dan tepat waktu, jadi jangan heran kalau banyak warga Singapore yang lalu lalang dengan gesitnya di setiap stasiun. Merasa bingung dan khawatir salah arah? Tinggal tanya ke layanan penumpang (passenger service) yang ada di tiap stasiun. Mereka akan mengarahkan kemana seharusnya kita menunggu kereta dsb. Jangan lupa minta peta jalur MRT dan LRT yang terintegrasi selama disana.


pose dulu depan marina bay dan patung merlion. keren ga? wkwk 


Untuk menuju Merlion Park dari Changi, kita akan berhenti di stasiun Raffles Place. Transit (berpindah kereta) di stasiun Tanah Merah lalu ambil MRT yang ke arah Raffles Place. Keluar stasiun, kita akan disuguhi dengan pemandangan gedung-gedung pencakar langit dan sungai serta jembatan-jembatan yang indah menggantung diatasnya.

bagus ya? pemandangan diluar stasiun MRT Raffles Place menuju Merlion.

Tujuan kedua, Orchard. Pusat perbelanjaan kelas atas yang satu ini sih sebenernya biasa saja. Semacam Grand Indonesia-nya Singapore. Tapi di depan mall elit ini, ada satu patung yang taken-able banget kalo difoto. PANDA, yes saya adalah pecinta hewan gembul berwarna seperti nama acara deddy corbuzier itu (hitam-putih haha).

pengen peluk. hahahaha!!!


Tujuan terakhir, Bugis. Lho kok terakhir suf? Iya jadi kita di Singapore hanya transit saja karena malam harinya kami akan berlepas menuju Kuala Lumpur atau yang lebih akrab disapa Kei-El haha. Setelah makan sore di sekitar Bugis, kami muter-muter sejenak di semacam tempat perbelanjaan dan mengunjungi Masjid Sultan di sekitar Arab Street. Sholat Dhuhur dan Ashar sembari menunggu untuk menunaikan sholat Maghrib dan Isya. Waktu maghrib di Singapore sekitar pukul 7 malam. Alhamdulillah, bukannya apa-apa, tapi sholat memang ga boleh putus dimanapun kita berada. Bisa keluar negeri gratis (lagi) karena menemani kaka aja menurut saya berkah yang besar untuk saya di tahun ini. Lanjut lagi, Masjid Sultan Singapore ini sangat recommended sekali untuk dikunjungi terutama bagi yang muslim. Selain interiornya yang apik, toiletnya juga banyak dan bersih serta imam-nya bersuara merdu saat melantunkan ayat-ayat suci. Pokoknya komplit deh. Oia, di belakang kawasan mesjid ini juga ada toko-toko berjajar. Buat yang demen pasmina ada tuh kata kaka saya bagus dan lumayan harganya. Tetep yah kalo cewe Arab itu yang dicari pasmina. Fyi, kaka saya bawa 6 pasmina yang ceritanya mau backpackeran. Huft, jadi aja tas saya oversized. Wkwk dasar dasar.


interior di dalam masjid Sultan Singapore


Hari sudah malam, saatnya nak ke negeri Upin-Ipin. Malaysia. Dari Arab Street kita menuju terminal Queen Street (sekitar 200 meter) untuk naik bus menuju Johor Bahru, perbatasan antara Malaysia dan Singapore. Harga bus bervariasi mulai dari 2.3-2.4 S$, murah banget kan? Kalo bus yag langsung ke KL akan sangat mahal karena kurs yang dipakai ialah SGD dan disesuaikan dengan standar hidup di Singapore. Perjalanan ditempuh dalam 30-40 menit, melewati Woodlands checkpoint imigrasi keluar Singapore selanjutnya bus akan berhenti di cek poin imigrasi untuk masuk Malaysia. Agak repot naik turun bus tapi ya begitu adanya, dinikmati aja hehe. Bus dari cek poin Singapore ke Malaysia ini bebas yang mana aja, jadi ga harus bus yang kita tumpangi tadi. Ga usah bingung kalo tiba-tiba bus kita tadi udah gaada.

Beruntung, ternyata cek poin imigrasi Malaysia berada satu daerah dengan stasiun Johor Bahru. Jadi aja kita fiks naik kereta ke Kuala Lumpur. Tarifnya 35 Ringgit Malaysia per orang (1 RM ~ Rp3600) dengan waktu tempuh yang cukup lama, 7 jam pemirsa. Sebenarnya memang sengaja sih malem-malem berlepas ke KL untuk irit biaya penginapan jadi kita bisa tidur di kereta, brilliant idea bukan #padahalbiasaaja haha. Keretanya akan berlepas pukul 23.30 sementara kita sudah disana sekitar jam 20.00. Jadi aja ngaso, makan, wifi-an dan macem-macem untuk mengisi waktu luang sembari menunggu kereta berlepas. Tempatnya sangat nyaman dan banyak toko-toko apapun. Makanan, pulsa, souvenir bahkan alat pijat otomatispun ada. Dengan merogoh kocek 1RM kita bisa relaksasi selama 3 menit di mesin pijat otomatis yang berada di sisi kanan ruang tunggu kereta. Ada yang lucu? Ada. Kereta yang kita tumpangi ini jalan mundur huahaha. Entah saya yang udik atau emang begini, tapi yaudalah yang penting Malaysia aim coming hehehe.

Mau tahu cerita petualangan singkat saya dan kaka di Malaysia? Lihat disini.

Hendak keluar negeri dalam waktu dekat, baca ini dulu Tips Sebelum ke Luar Negeri

Tips Sebelum Ke Luar Negeri


Halooooo semuanya, ga nyangka kan sekarang udah bulan Oktober? Hayo loh entah bumi yang kecepetan muter apa kita yang emang keterlaluan. Hish. Yaudahlah ya yang penting kita masih berupaya untuk bisa bermanfaat bagi sesama #edisibener hehe

        Baiklah kali ini saya akan membahas tips untuk teman2 yang hendak keluar dari teritori tanah air tercinta atau bahasa standarnya mah ‘ke luar negeri’ *wkwk, gitu aja kok repot *

      Kalau biasanya hanya bisa menatap di layar kaca atau sekedar berselancar di dunia maya, nah kali ini kita akan megunjungi tempat yang sebenarnya. Entah itu dalam rangka kegiatan dengan embel2 internasional dan semacamnya atau hanya jalan-jalan semata. Berbagai persiapan tentunya harus sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Apa saja yang harus disiapkan? Monggo kita lihat sama-sama.


image souce


1.       Paspor & Visa

Memiliki paspor ialah syarat mutlak yang harus dimiliki WNI dan siapapun yang hendak keluar negeri. Usahakan paspor kita masih berlaku minimal 6 bulan sebelum habis masa berlakunya. Paspor adalah surat perjalanan luar negeri, sedangkan visa adalah surat izin memasuki suatu Negara. Pemilik paspor hijau Indonesia saat ini bisa memasuki 53 negara dalam kurun waktu tertentu tanpa visa. Akan tetapi negara2 seperti USA, Uni Eropa dll mengharuskan pemilik paspor Indonesia untuk mengajukan visa ke kedutaan besar terdekat jika hendak memasuki Negara tersebut.

2.       Cek Cuaca dan Musim Negara tujuan

Kenapa ini penting? Ya iya lah masa ya iya dong *ngajak ribut* haha. Musim di belahan dunia lain bisa jadi berbeda dengan Indonesia. Negara-negara ASEAN cenderung memiliki kesamaan musim maupun waktu dengan kita. Ke utara sedikit sudah akan memiliki musim dan perbedaan waktu yang cukup signifikan. Bisa jadi Negara tujuan kita sedang musim dingin dan sangat ekstrim sehingga banyak hal yang harus benar2 disiapkan dari Negara asal. Mulai dari vaksin, jaket tebal, syal, jas hujan dan sebagainya.

3.        Pahami Budaya, Kebiasaan dan Aturan

“Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.”

Agaknya pepatah diatas cukup menjelaskan poin nomor tiga ini. sebelum bertandas ke Negara tujuan, ada baiknya mengetahui “Do’ & Don’t” atau hal2 yang boleh dan tidak boleh dilakukan di Negara tujuan. Contoh di Singapore jika kita ketahuan membuang sampah sembarangan maka kita akan didenda sebesar hampir 8 juta rupiah. Wong ga ada yang ngelihat, yauda lah bodo amat. Eh anggapan seperti itu justru akan membunuh diri kita sendiri.  CCTV ada dimana-mana masnya dan mbaknya, jadi jangan sekali-kali buang sampah sembarangan di negeri orang. Apalagi orang Indonesia kan punten2 pisan suka seenak jidat tuh buang sampah, makanya harus dibiasakan mulai sekarang untuk setidaknya membuang sampah pada tempatnya. Satu lagi jika suatu saat berkesempatan mengunjungi Jepang untuk kegiatan2 tertentu, maka WAJIB hukumnya untuk tidak terlambat karena disana budaya JAM KARET itu sama sekali tidak ada. Benar2 tepat waktu dan tidak ada alasan untuk keterlambatan. Fyi aja, bandara paling tepat waktu di dunia itu ialah Osaka International Airport dengan keterlambatan hanya 0.7 detik. Was it WOW? He’euh pisan #edisibilingual

4.       Jaga Kondisi Tubuh Tetap Prima dan Bawa Obat-obatan

Sehat adalah segalanya. Kondisi tubuh yang tidak fit akan membuat perjalanan menjadi beban, tidak menyenangkan dan cenderung akan menyusahkan. Memang tips yang ini terbilang standar dan tidak begitu spesial. Akan tetapi, usahakan jaga kondisi tubuh tetap prima menjelang keberangkatan kita ke negeri orang. Bagi saya sebagai penderita sakit maag maka membawa pr*mag adalah hal mutlak yang harus disiapkan sebelum berangkat kemanapun. Terkadang hal2 kecil ini luput dari perhatian padahal kalau kambuh di Negara tujuan, beuh akan sangat mengganggu dan berakibat fatal. Bawalah obat2an pribadi seperti obat sakit kepala, masuk angin, obat luka, atau bahkan encok sekalipun.

5.       Liquid Tidak Lebih dari 100 ml per Kemasan (di Kabin Pesawat)

Buat yang belum pernah keluar negeri, hal ini pasti akan sangat asing di telinga. Iya, jadi untuk maskapai asing kaya Japan Airlines, Singapore Airlines, Jetstar Airways dll biasanya tidak memperkenankan kita membawa liquid lebih dari 100 ml per kemasan. Boleh aja bawa beberapa minuman botol tapi tiap kemasannya tidak melebihi 100 ml. Kalau lebih maka petugas di bandara akan menyarankan kita untuk menghabiskan terlebih dahulu atau harus dibuang. Alasannya sih untuk kebersihan pesawat dan takut bocor karena tekanan diatas sangat tinggi. Kurang lebih sih begitu, agak kurang ilmiahkah? Yaudalah iya iyain aja haha~

6.        Kosakata

Ga harus pinter2 banget bahasa inggris sih jika ingin ke luar negeri, tapi setidaknya ada beberapa kosakata umum yang harus kita ketahui. Seperti excuse me, how much is this, thank you, you are welcome dan lain lain. Kalau bahasa inggrisnya udah lancar, jadikan ajang ini untuk mengasah kemampuan bercakap dengan bule langsung di TKP.

7.       Menghadapi Petugas Imigrasi

Sesaat setelah mendarat di Negara tujuan, kita akan menghadapi petugas imigrasi disana untuk mendapatkan stempel di paspor apakah kita benar2 diizinkan memasuki Negara itu. Untuk Negara yang agak ketat seperti Singapore dan USA, maka perlakuannya juga berbeda. Berpakaianlah bak orang tajir jika kita hendak ke negeri berlambang singa itu. Ya, meskipun disitu kita mo nge-gelandang tetep aja untuk bisa masuk dengan mulus tanpa diinterogasi bawa uang berapa, nginep dimana dll maka kita harus berpenampilan seolah-olah kita orang ‘berada’. Pakailah baju yang bagus, aksesoris yang original (kalo ada) dsb. Untuk kasus wajah yang ke-timteng-timtengan dan nama yang pyur islami (seperti saya), jangan gugup kalo kemudian diinterogasi dan disidik jari karena banyak DPO yang di-blacklist dari negara itu dan nama serta wajahnya menyerupai kita. Apah kita? Lo aja kaleee, wkwk cukup tempe tahu. Mereka hanya memverifikasi kok, apakah benar kita DPO yang dimaksud atau tidak. Kalau memang tidak merasa bersalah, jadi jangan gugup dan stay calm aja serta jawab pertanyaan dengan santai dan tegas #tsaah berpengalaman abisssss!!

8.       Bawa Pulpen dan Kartu Nama

Untuk kita yang notabene seorang pelajar, membawa pulpen di tas memang suatu kewajiban. Jika ingin ke luar negeri, tetaplah membawa pulpen dan atau spidol. Bisa untuk mengisi form imigrasi sekaligus sarana untuk bertukar kontak dengan sesama pelancong atau teman yang kita temui. Kartu nama kemudian menjadi penting untuk bisa memperluas jaringan dan kenalan kita. Bisa jadi orang2 yang baru kita kenal, entah itu yang duduk di sebelah seat pesawat atau orang2 yang kita jumpai di suatu tempat ialah orang hebat yang sayang jika dilewatkan begitu saja. Bertukar kontak melalui kartu nama ialah cara yang paling sederhana dan elegan untuk bisa menjalin komunikasi kembali di masa mendatang.


Begitulah kiranya tips-tips yang bisa saya bagikan kepada teman2 sekalian yang hendak melakukan perjalanan ke luar negeri. Semoga bisa menjadi inspirasi pun memberi manfaat kepada kita semua. kalau ada yang kurang atau ingin menambahkan, sila langsung dipos di kolom komentar di bawah ini. Terimakasih sudah membaca. Salam hangat terdahsyat untuk seluruh pengunjung blog ini.. Samlekom J